MENANGIS YANG DIANJURKAN
Lazimnya, menangis dipersepsikan secara negatif sebagai perkara yang menunjukkan sikap lemah. Namun ada menangis yang dianjurkan, hukumnya menurut syara' adalah sunnah. Ertinya, menangis yang membuat pelakunya mendapat pahala iaitu menangis kerana takut kepada Allah dan tatkala ingat kepadaNya.
Menangis kerana takut kepada Allah adalah sunat. Dalilnya :
Al-Quran:
1. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’. (Qs. al-Isra’ [17]: 109).
2. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (Qs. Maryam [19]: 58).
As-Sunnah:
• Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata; telah bersabda Nabi s.a.w kepadaku:
“Bacakanlah Al-Quran untukku.” Wahai Rasul! Apakah aku harus membaca al-Qur’an untukmu, sedangkan al-Qur’an itu diturunkan kepadamu? Beliau s.a.w bersabda, “Aku sangat suka mendengarkan Al-Quran dari orang lain.” Ibnu Mas’ud berkata; Maka aku membacakan Al-Quran Surah An-Nisa’ untuk Rasul, hingga aku sampai pada ayat:
“Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).” (Qs. an-Nisa’ [4]: 41). Kemudian Rasulullah s.a.w bersabda, “Cukup sampai di sini.” Aku menoleh kepada Rasul s.a.w, ternyata kedua matanya mencucurkan air mata. [Mutafaq ‘alaih].
• Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah s.a.w pernah berkhutbah dengan khutbah yang selama aku hidup tidak pernah mendengarnya. Rasulullah s.a.w bersabda:
Andaikata kalian mengetahui apa-apa yang aku ketahui, maka nescaya kalian akan sedikit ketawa dan banyak menangis. Kemudian sahabat menutupi wajah mereka dan menangis tersedu-sedu. [Mutafaq ‘alaih].
• Dari Abu Hurairah ra., ia berkata; Rasulullah s.a.w bersabda:
Ada tujuh golongan yang Allah akan menaunginya pada saat tidak ada naungan kecuali naunganNya…. Orang yang mengingat Allah ketika sendirian sehingga bercucuran air matanya. [Mutafaq ‘alaih].
• Dari Ibnu Umar, ia berkata; ketika sakit Rasulullah s.a.w semakin parah, maka disampaikan kepada beliau tentang solat (siapa yang akan menjadi imamnya). Rasulullah s.a.w bersabda:
Perintahkan kepada Abu Bakar untuk menjadi imam solat. ‘Aisyah berkata, “[i]Sesungguhnya Abu Bakar adalah lelaki yang mudah luluh hatinya. Jika ia membaca (Al-Quran) maka ia pasti akan banyak menangis.” Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari. Dalam riwayat Muslim dikatakan ‘Aisyah berkata:
Aku berkata, “Wahai Rasulullah Saw, sesungguhnya Abu Bakar adalah lelaki yang mudah luluh hatinya. Apabila ia membaca Al-Quran, maka ia tidak akan bisa menahan air matanya.” [Mutafaq ‘alaih].
• Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah s.a.w bersabda kepada Ubay bin Ka’ab ra.: Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk membacakan kepadamu ayat ini:
Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahawa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya). (Qs. al-Bayyinah [98]: 1). Ubay berkata, “Apakah Allah menyebutkan namaku?” Rasulullah s.a.w bersabda, “Ya” Kemudian Ubay pun menangis. [Mutafaq 'alaih].
• Dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah s.a.w bersabda:
Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis kerana takut kepada Allah hingga air susu kembali lagi ke payudara. Dan tidak akan berkumpul debu perang fi sabilillah dengan asap neraka Jahannam. [HR. Tirmidzi, ia berkata hadis ini Hasan Sahih].
• Dari Abdullah bin Syukhair ra. ia berkata:
Aku mendatangi Rasulullah s.aw. pada saat beliau sedang solat. Di perut beliau terdapat suara mendidih -seperti mendidihnya kuali- karena menangis. [Imam Nawawi berkata hadis ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi dalam kitab Asy-Syamail dengan Sanad Sahih].
• Dari Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf, sesungguhnya Abdurahman bin Auf diberikan makanan pada saat ia (hendak berbuka) shaum. Maka ia berkata:
Mush’ab bin Umair telah terbunuh padahal ia lebih baik dariku. Ia dikafani dengan bajunya. Apabila kepalanya ditutup maka kakinya kelihatan. Bila kakinya ditutup maka kepalanya kelihatan dan aku melihatnya. Dan Hamzah telah terbunuh, ia lebih baik dariku. Sementara (kehidupanku) di dunia dilapangkan seperti saat ini. Atau ia berkata, “Aku diberi harta dunia seperti saat ini. Aku khawatir kebaikan-kebaikanku dipercepat.” Ibrahim berkata, “Kemudian ia menangis hingga membiarkan makanannya.”
• Dari Al-Irbad bin Sariyah ra., ia berkata:
Rasulullah telah menasihati kami dengan nasihat yang menyebabkan hati kami bergetar dan air mata kami bercucuran. [HR. Abu Dawud. At-Tirmidzi berkata hadits ini hasan shahih].
• Dari Anas ra. bahwa Nabi saw ia bersabda:
Barang siapa mengingati Allah kemudian bercucuran air matanya kerana takut kepada Allah hingga jatuh jatuh ke tanah, maka dia tidak akan diseksa di Hari Kiamat kelak. [HR. Hakim dalam kitab sahihnya, disetujui oleh Adz-Dzahabi].
• Dari Abu Raihanah, ia berkata; kami keluar bersama Rasulullah s.a.w dalam satu peperangan. Kami mendengar baginda s.a.w bersabda:
Neraka diharamkan atas mata yang mengeluarkan air mata kerana takut kepada Allah. Neraka diharamkan atas mata yang tidak tidur di jalan Allah. Abu Raihanah berkata; Aku lupa yang ketiganya. Tapi setelahnya aku mendengar beliau bersabda, “Neraka diharamkan atas mata yang berpaling dari segala yang diharamkan Allah.” [HR. Ahmad, Hakim dalam kitab shahihnya, disetujui oleh Adz-Dzahabi dan An-Nasa’i].
• Dari Ibnu Abi Malikah, ia berkata; aku duduk bersama Abdullah bin Amru di atas batu, maka ia berkata:
Menangislah! Jika tidak terdaya, berusahalah untuk menangis. Jika kalian mengetahui ilmu yang sebenarnya, nescaya salah seorang dari kalian akan solat hingga patah punggungnya. Dia ia akan menangis hingga suaranya terputus. [HR. Hakim dalam kitab shahihnya, disetujui oleh Adz-Dzahabi].
• Dari Ali ra. ia berkata:
Tidak ada ahli berkuda di antara kami pada perang Badar kecuali Miqdad. Dan aku telah memperhatikan keadaan kita, tidak ada yang berdiri kecuali Rasulullah s.a.w di bawah suatu pohon. Beliau solat dan menangis hingga waktu subuh. [HR. Ibnu Huzaimah dalam kitab sahihnya].
• Dari Tsauban ra., ia berkata; Rasulullah s.a.w bersabda:
Kebahagiaan bagi orang yang bijak menguasai dirinya, dilapangkan rumahnya, dan dibuat menangis oleh kesalahannya. [HR. Ath-Thabrani dengan Sanad Hasan].
Khatimah
Hadis-hadis di atas menyedarkan kepada kita, siapa sebenarnya kita? Apakah kita termasuk orang yang takut kepada Allah atau kita berani kepada-Nya? Tentu yang terakhir, na’uudzubillahi mindzalik!
Demi kemaslahatan kehidupan masa hadapan, marilah kita renungkan sabda Nabi s.a.w dalam Hadis Qudsi dimana Allah SWT berfirman: “Tidak akan kukumpulkan dalam diri hambaKu: dua rasa takut dan dua rasa aman. Siapa saja yang takut kepadaKu di dunia, maka akan Kuberi rasa aman di akhirat. Siapa saja yang merasa aman dariKu di dunia, maka akan Kuberi rasa takut di akhirat.” [HR. Najjar dalam Kanzul Umal, II/709].
Selamat menangis terhadap sikap diamnya kita serta merasa amannya kita atas dominasi kekufuran dan kemungkaran dan dicampakkannya syariah Allah di muka bumi, kerana takut kepada Allah SWT, dan selamat berjuang meninggikan kalimat Allah dan menegakkan hukum syariah-Nya di muka bumi untuk mendapatkan keredhaanNya!
Menangis kerana takut kepada Allah adalah sunat. Dalilnya :
Al-Quran:
1. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’. (Qs. al-Isra’ [17]: 109).
2. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (Qs. Maryam [19]: 58).
As-Sunnah:
• Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata; telah bersabda Nabi s.a.w kepadaku:
“Bacakanlah Al-Quran untukku.” Wahai Rasul! Apakah aku harus membaca al-Qur’an untukmu, sedangkan al-Qur’an itu diturunkan kepadamu? Beliau s.a.w bersabda, “Aku sangat suka mendengarkan Al-Quran dari orang lain.” Ibnu Mas’ud berkata; Maka aku membacakan Al-Quran Surah An-Nisa’ untuk Rasul, hingga aku sampai pada ayat:
“Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).” (Qs. an-Nisa’ [4]: 41). Kemudian Rasulullah s.a.w bersabda, “Cukup sampai di sini.” Aku menoleh kepada Rasul s.a.w, ternyata kedua matanya mencucurkan air mata. [Mutafaq ‘alaih].
• Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah s.a.w pernah berkhutbah dengan khutbah yang selama aku hidup tidak pernah mendengarnya. Rasulullah s.a.w bersabda:
Andaikata kalian mengetahui apa-apa yang aku ketahui, maka nescaya kalian akan sedikit ketawa dan banyak menangis. Kemudian sahabat menutupi wajah mereka dan menangis tersedu-sedu. [Mutafaq ‘alaih].
• Dari Abu Hurairah ra., ia berkata; Rasulullah s.a.w bersabda:
Ada tujuh golongan yang Allah akan menaunginya pada saat tidak ada naungan kecuali naunganNya…. Orang yang mengingat Allah ketika sendirian sehingga bercucuran air matanya. [Mutafaq ‘alaih].
• Dari Ibnu Umar, ia berkata; ketika sakit Rasulullah s.a.w semakin parah, maka disampaikan kepada beliau tentang solat (siapa yang akan menjadi imamnya). Rasulullah s.a.w bersabda:
Perintahkan kepada Abu Bakar untuk menjadi imam solat. ‘Aisyah berkata, “[i]Sesungguhnya Abu Bakar adalah lelaki yang mudah luluh hatinya. Jika ia membaca (Al-Quran) maka ia pasti akan banyak menangis.” Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari. Dalam riwayat Muslim dikatakan ‘Aisyah berkata:
Aku berkata, “Wahai Rasulullah Saw, sesungguhnya Abu Bakar adalah lelaki yang mudah luluh hatinya. Apabila ia membaca Al-Quran, maka ia tidak akan bisa menahan air matanya.” [Mutafaq ‘alaih].
• Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah s.a.w bersabda kepada Ubay bin Ka’ab ra.: Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk membacakan kepadamu ayat ini:
Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahawa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya). (Qs. al-Bayyinah [98]: 1). Ubay berkata, “Apakah Allah menyebutkan namaku?” Rasulullah s.a.w bersabda, “Ya” Kemudian Ubay pun menangis. [Mutafaq 'alaih].
• Dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah s.a.w bersabda:
Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis kerana takut kepada Allah hingga air susu kembali lagi ke payudara. Dan tidak akan berkumpul debu perang fi sabilillah dengan asap neraka Jahannam. [HR. Tirmidzi, ia berkata hadis ini Hasan Sahih].
• Dari Abdullah bin Syukhair ra. ia berkata:
Aku mendatangi Rasulullah s.aw. pada saat beliau sedang solat. Di perut beliau terdapat suara mendidih -seperti mendidihnya kuali- karena menangis. [Imam Nawawi berkata hadis ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi dalam kitab Asy-Syamail dengan Sanad Sahih].
• Dari Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf, sesungguhnya Abdurahman bin Auf diberikan makanan pada saat ia (hendak berbuka) shaum. Maka ia berkata:
Mush’ab bin Umair telah terbunuh padahal ia lebih baik dariku. Ia dikafani dengan bajunya. Apabila kepalanya ditutup maka kakinya kelihatan. Bila kakinya ditutup maka kepalanya kelihatan dan aku melihatnya. Dan Hamzah telah terbunuh, ia lebih baik dariku. Sementara (kehidupanku) di dunia dilapangkan seperti saat ini. Atau ia berkata, “Aku diberi harta dunia seperti saat ini. Aku khawatir kebaikan-kebaikanku dipercepat.” Ibrahim berkata, “Kemudian ia menangis hingga membiarkan makanannya.”
• Dari Al-Irbad bin Sariyah ra., ia berkata:
Rasulullah telah menasihati kami dengan nasihat yang menyebabkan hati kami bergetar dan air mata kami bercucuran. [HR. Abu Dawud. At-Tirmidzi berkata hadits ini hasan shahih].
• Dari Anas ra. bahwa Nabi saw ia bersabda:
Barang siapa mengingati Allah kemudian bercucuran air matanya kerana takut kepada Allah hingga jatuh jatuh ke tanah, maka dia tidak akan diseksa di Hari Kiamat kelak. [HR. Hakim dalam kitab sahihnya, disetujui oleh Adz-Dzahabi].
• Dari Abu Raihanah, ia berkata; kami keluar bersama Rasulullah s.a.w dalam satu peperangan. Kami mendengar baginda s.a.w bersabda:
Neraka diharamkan atas mata yang mengeluarkan air mata kerana takut kepada Allah. Neraka diharamkan atas mata yang tidak tidur di jalan Allah. Abu Raihanah berkata; Aku lupa yang ketiganya. Tapi setelahnya aku mendengar beliau bersabda, “Neraka diharamkan atas mata yang berpaling dari segala yang diharamkan Allah.” [HR. Ahmad, Hakim dalam kitab shahihnya, disetujui oleh Adz-Dzahabi dan An-Nasa’i].
• Dari Ibnu Abi Malikah, ia berkata; aku duduk bersama Abdullah bin Amru di atas batu, maka ia berkata:
Menangislah! Jika tidak terdaya, berusahalah untuk menangis. Jika kalian mengetahui ilmu yang sebenarnya, nescaya salah seorang dari kalian akan solat hingga patah punggungnya. Dia ia akan menangis hingga suaranya terputus. [HR. Hakim dalam kitab shahihnya, disetujui oleh Adz-Dzahabi].
• Dari Ali ra. ia berkata:
Tidak ada ahli berkuda di antara kami pada perang Badar kecuali Miqdad. Dan aku telah memperhatikan keadaan kita, tidak ada yang berdiri kecuali Rasulullah s.a.w di bawah suatu pohon. Beliau solat dan menangis hingga waktu subuh. [HR. Ibnu Huzaimah dalam kitab sahihnya].
• Dari Tsauban ra., ia berkata; Rasulullah s.a.w bersabda:
Kebahagiaan bagi orang yang bijak menguasai dirinya, dilapangkan rumahnya, dan dibuat menangis oleh kesalahannya. [HR. Ath-Thabrani dengan Sanad Hasan].
Khatimah
Hadis-hadis di atas menyedarkan kepada kita, siapa sebenarnya kita? Apakah kita termasuk orang yang takut kepada Allah atau kita berani kepada-Nya? Tentu yang terakhir, na’uudzubillahi mindzalik!
Demi kemaslahatan kehidupan masa hadapan, marilah kita renungkan sabda Nabi s.a.w dalam Hadis Qudsi dimana Allah SWT berfirman: “Tidak akan kukumpulkan dalam diri hambaKu: dua rasa takut dan dua rasa aman. Siapa saja yang takut kepadaKu di dunia, maka akan Kuberi rasa aman di akhirat. Siapa saja yang merasa aman dariKu di dunia, maka akan Kuberi rasa takut di akhirat.” [HR. Najjar dalam Kanzul Umal, II/709].
Selamat menangis terhadap sikap diamnya kita serta merasa amannya kita atas dominasi kekufuran dan kemungkaran dan dicampakkannya syariah Allah di muka bumi, kerana takut kepada Allah SWT, dan selamat berjuang meninggikan kalimat Allah dan menegakkan hukum syariah-Nya di muka bumi untuk mendapatkan keredhaanNya!